Kenali jenis bekas jerawat dan cara menghilangkannya!



Jenis bekas jerawat

1. Bekas luka atrofik: Bekas luka ini muncul sebagai lekukan kecil di kulit. Mereka terjadi ketika kulit tidak membuat fibroblas yang cukup dalam proses penyembuhan. Fibroblast adalah sel yang memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan sintesis kolagen.

2. Bekas luka hipertrofik: Ini terjadi ketika kulit membuat terlalu banyak fibroblas saat tempat jerawat sembuh, menyebabkan bekas luka terangkat.

3. Bekas keloid: Ini mirip dengan bekas luka hipertrofik tetapi biasanya jauh lebih tebal daripada bekas jerawat asli. Mereka biasanya lebih gelap daripada kulit di sekitarnya dan bisa berwarna merah atau coklat. Bekas luka keloid juga dapat menyebabkan gejala, seperti gatal atau sakit.

Berikut ini cara menghilangkan lubang bekas jerawat yang telah Artria rangkum:

1. Obat rumahan yang secara tradisional digunakan orang untuk mengobati bekas jerawat meliputi:
  • minyak kelapa
  • shea butter
  • gel lidah buaya
  • madu mentah
  • bubuk soda kue
  • jus lemon
2. Perawatan medis
Beberapa perawatan medis tersedia untuk membantu mengurangi bekas jerawat. Seorang dokter kulit dapat merekomendasikan prosedur yang berbeda tergantung pada jenis kulit seseorang dan luasnya jaringan parut.

Perawatan medis untuk bekas jerawat meliputi:
  • Suntikan
Suntikan kortikosteroid dapat membantu pengobatan jaringan parut jerawat yang meningkat jika seseorang memiliki bekas luka hipertrofik atau keloid.

Perawatan biasanya terdiri dari serangkaian suntikan. Seorang dokter kulit dapat melakukan suntikan ini di kantor mereka setiap beberapa minggu sekali, memantau hasilnya.
  • Pengisi dermal
Dalam beberapa kasus, dokter kulit dapat merekomendasikan penggunaan pengisi jaringan lunak untuk mengurangi tampilan bekas luka.

Dokter kulit dapat memilih pengisi yang terdiri dari produk berbasis kolagen, yang mungkin memerlukan pengujian alergi. Atau, menghilangkan lemak dari bagian tubuh lain untuk digunakan mungkin menjadi pilihan. Mereka juga dapat menggunakan pengisi komersial lainnya, seperti polymethylmethacrylate (PMMA), asam hialuronat (HA), dan asam poli-L-laktat (PLLA).

Pengisi dermal bekerja paling baik untuk bekas luka atrofi, tetapi banyak yang bersifat sementara. Perawatan biasanya berlangsung antara 6 dan 18 bulan.

Namun, ada beberapa pilihan permanen yang bisa didiskusikan seseorang dengan dokter kulitnya.

  • Microneedling

Microneedling adalah proses memasukkan jarum kecil ke kulit di sekitar bekas luka untuk merangsang tubuh untuk membuat lebih banyak kolagen. Kolagen ini dapat mengurangi munculnya bekas jerawat dengan menghaluskan kulit.

Dalam ulasan tahun 2017, microneedling memberikan peningkatan 31 hingga 62 persen dalam penampilan bekas jerawat.

Namun, microneedling dapat menyebabkan efek samping. Banyak orang mengalami kemerahan, rasa sakit, dan peradangan setelah perawatan, tetapi efek ini mereda seiring waktu.

Semoga bermanfaat :)

Subscribe to receive free email updates: